RINGKASAN MATERI
PENDIDIKAN
LINGKUNGAN HIDUP
PENGERTIAN
upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan
oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan
dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan
lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
SDA
unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya
hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan
ekosistem.”Dengan demikian semua komponen alam termasuk manusia merupakan
sumber daya alam.
SDM
potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang
mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam
menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan.
SDA dibagi menjadi
a. Perpetual merupakan sumber daya yang
selalu ada dan keberadaannya relative konstan meskipun sumber daya tersebut
kita eksploitasi secara besar-besaran.
b. Reneweble Resourches merupakan sumberdaya
yang dalam waktu pendek dapat berkurang, tetapi dalam jangka panjang akan pulih
kembali karena proses alam.
Hutan
Perikanan
c. Non Reneweble Resourches Keberadaan
sumber daya semakin lama akan semakin berkurang apabila dilakukan pemanfaatan.
Sampai suatu saat tertentu sumber daya alam ini akan habis. Bahan bakar fosil termasuk
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, maka harus dipergunakan
sebijaksana mungkin bagi pembangunan nasional tanpa menimbulkan pencemaran
lingkungan. Bahan bakar fosil yang telah banyak dipergunakan adalah minyak dan
gas bumi serta batu bara.
d. Potensial Resourches Sumber daya yang karena pengetahuan dari manusia,
saat ini belum sebagai sumber daya, belum dimanfaatkan. Akan tetapi suatu saat
akan menjadi SDA karena kemampuan manusia untuk memanfaatkannya. Hal ini
tergantung dari pengenalan, teknologi dan aspek ekonomi.
Sumber Daya Buatan
Sumber daya buatan merupakan sumber daya yang
sengaja dibuat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa sumberdaya
buatan yang banyak terdapat di Indonesia antara lain:
a. Sawah
b. Waduk
c. Perkebunan
d. Tegalan
KEANEKARAGAMAN
HAYATI / BIODIVERSITY
adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik
tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik yang
dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi dimana mereka hidup. Termasuk didalamnya
kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang
berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem
perairan lainnya. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat
kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi.
Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat
organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari
spesies sampai ekosistem.
a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
c. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Konservasi Keanekaragaman hayati
Upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam pelestarian
(konservasi) keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut:
a. Taman Nasional, merupakan kawasan
konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan.:
b. Cagar Alam, kawasan suaka alam yang
mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan ekosistem, yang perkembangannya
diserahkan pada alam. jadi di cagar alam digunakan untuk melindungi hewan2 dan
tumbuhan2 langka.
c. Suaka marga satwa, berbeda dengan cagar
alam kepentingan khusus suaka marga satwa adalah untuk melestarikan hewan2
langka.
d. Kebun Raya, kumpulan tumbuh-tumbuhan di
suatu tempat, berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi
ex situ (pelestarian di luar tempat asalnya), ilmu pengetahuan, dan rekreasi,
contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi.
e. Hutan Wisata, kawasan hutan yang karena
keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang
dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi.
Contoh hutan wisata yaitu hutan wisata Pangandaran.
f. Taman laut, merupakan wilayah lautan yang
mempunyai ciri khas berupa ke-indahan alam yang ditunjuk sebagai kawasan
konservasi alam, yang diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan.
Contoh: Bunaken di Sulawesi Utara.
g. Hutan lindung, kawasan hutan alam yang
biasanya terletak di daerah pegunungan yang dikonservasikan untuk tujuan
melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air. Contoh:
Gunung Gede Pangrango.
MASALAH LINGKUNGAN
Beberapa hal pokok
yang menyebabkan timbulnya masalah lingkungan antara lain adalah tingginya
tingkat pertumbuhan penduduk, meningkatnya kualitas dan kuantitas limbah,
adanya pencemaran lintas batas negara.
a. Masalah
Lingkungan Secara Global
Perubahan
Iklim (Pemanasan Global)
Penipisan
Lapisan Ozon
Efek
Rumah Kaca
Hujan Asam Hujan asam adalah
istilah yang secara luas digunakan untuk campuran materi asam nitrit dan asam
sulfit baik secara basah dan kering dari atmosfer melebihi jumlah normal.
b.Masalah
Lingkungan Secara Nasional
berbagai pola dan
langkah pembangunan yang cenderung: Merusak/mengganggu sistem pendukung
kehidupan manusia , Menciptakan ancaman dan bahaya buatan manusia dalam bentuk
berbagai sumber bencana , Berlanjutnya dampak dan resiko lingkungan ini pada
generasi masa datang , Makin lemahnya struktur dan fungsi organisasi sosial
masyarakat dalam berperan serta dalam mendukung kegiatan pembangunan maupun
mengelola lingkungan
Masalah lingkungan
nasional (lokal) yang ditimbulkan juga menimbulkan kerusakan pada alam, yaitu :
1.
Kerusakan Hutan Tropis
Kerusakan
disebabkan penjarahan yang dilakukan secara terang
2. Kerusakan
terumbu karang
Terumbu karang
adalah suatu tumbuhan dan hewan yang berada di daerah perairan laut dangkal.
Fungsi terumbu karang sebagai :
1.
Penahan gelombang sehingga erosi tepi pantai dapat dikurangi
2.
Tempat tinggal tetap atau sementara bagi berbagai jenis hewan serta tempat,
persembunyian yang paling aman bagi hewan-hewan kecil
3. Tempat
tumbuhnya berbagai macam zooxantellae dan alga, sehingga pada siang hari
menghasilkan O2 yang diperlukan ikan dan mahluk hidup di bumi,serta dapat
dijadikan
taman laut yang paling mengesankan.
4.
Sumber penghasilan dan makanan bagi masyarakat pesisir karena potensi perikanan
terumbu karang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
5.
Bahan obat-obatan penyakit kanker berasal dari biota terumbu karang
6. Tujuan
pariwisata yang indah dan unik
3. Kerusakan hutan
bakau.
Hutan
bakau atau lebih dikenal dengan mangrove adalah hutan yang tumbuh
sepanjang daerah pantai atau sekitar muara sungai dan sangat dipengaruhi pasang
surut air laut. Ekosistem hutan mangrove tumbuh di daerah pantai yang landai
dan terlindung. Tempat yang paling ideal untuk pertumbuhan hutan mangrove
adalah sekitar muara dan delta sungai yang lebar dan kaya dengan lumpur dan
pasir.
Masalah Lingkungan
Secara Lokal (Kota Semarang)
Kota Semarang yang
merupakan ibukota Propinsi Jawa Tengah dapat digolongkan sebagai kota
metropolitan. Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 kecamatan dan
177 kelurahan. Luas wilayah kota Semarang 373, 70 km2 dengan jumlah penduduk
pada tahun 2008 adalah sebesar 1.481.640 jiwa. Secara umum masalah lingkungan
yang terjadi di Kota Semarang antara lain penyebaran air payau (intrusi air
laut), longsor dan limbah cair, banjir dan rob.
KONSERVASI
upaya pelestarian
lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat
itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk
pemanfaatan masa depan.
Tujuan dari
kegiatan konservasi, antara lain:
a. Memelihara dan
melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga, agar tidak hancur atau
berubah sampai batas-batas yang wajar.
b. Menekankan pada
penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak terlantar. Apakah dengan
menghidupkan kembali fungsi lama, ataukah dengan mengubah fungsi bangunan lama
dengan fungsi baru yang dibutuhkan.
c. Melindungi benda-benda
cagar budaya yang dilakukan secara langsung dengan cara membersihkan,
memelihara, memperbaiki, baik secara fisik maupun khemissecara langsung dari
pengaruh berbagai faktor lingkungan yang merusak.
e. Melindungi
benda-benda (peninggalan sejarah dan purbakala) dari kerusakan yang diakibatkan
oleh alam, kimiawi dan mikro organisme.
Sasaran konservasi
1. Tercapainya
keselarasan, keserasian, keseimbangan, antara manusia danlingkungan hidup,
2. Terwujudnya
manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak
melindungi dan membina lingkungan hidup,
3. Terjaminnya
kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan,
4. Tercapainya
kelestarian fungsi lingkungan hidup,
5. Terkendalinya
pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
6. Terlindunginya
Indonesia terhadap dampak usaha dan atau kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup. (dari berbagai
sumber).
Konservasi di
Universitas Negeri Semarang
Dalam upaya
meneguhkan diri menjadi sebuah universitas konservasi, UNNES telah melakukan
beberapa program, antara lain adalah gerakan penghijauan kampus, pengembangan
”Taman Keanekaragaman Hayati” (Taman Kehati), gerakan penggunaan moda
transportasi non bahan bakar fosil (non-fosil-fuel driven vehicle),
pemilahan sampah, pengelolaan sampah organik menjadi kompos, melakukan
inventarisasi awal flora dan fauna khususnya burung dan kupu-kupu, penangkaran
kupu-kupu, melakukan pendidikan konservasi, pengelolaan administrasi akademik
di UNNES dari sistem lama yang berjalan secara stand alone dan melalui
jaringan komputer terbatas di tingkat universitas ke sistem baru berbasis web
yang bernama Sikadu.
Program-program
yang dilakukan dalam mendukung pengembangan UNNES sebagai Universitas
Konservasi adalah :
a. Green Campuss
Program ini
mencakup konservasi biodiversitas (keanekaragaman hayati) dan manajemen
lingkungan (Green Space management, Green Architecture, Green Internal Transportation
System, biopori).
b. Paperless
Policy
Paperless Policy merupakan program
meminimalisasi penggunaan kertas dengan memanfaatkan teknologi informasi yang
dimiliki UNNES, antara lain dengan melakukan pengembangan sistem aplikasi
berbasis web, pengembangan penerbitan on line, peningkatan sarana pendukung,
dan pengembangan organisasi.
c. Pengolahan
limbah
Program ini
meliputi pengolahan kompos, daur ulang kertas, plastik, logam/kaleng,
pengolahan limbah laboratorium, dan pengolahan bunga/daun kering.
d. Green Energy
Program ini
merupakan upaya pemanfaatan sumber energi terbarukan dan penggunaan teknologi
energi yang efisien dengan budaya hemat energi. Kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah, Penerapan peralatan hemat energ, Intensifikasi pencarian dan
pemanfaatan sumber-sumber energi tebarukan dengan bahan local, Penerapan
teknologi hemat energi dan manajemen energi pada sektor pembangkit listrik
cadangan (GenSet) dengan menggunakan hybrid Energy (PLN, Panel Surya,
Bahan Bakar Nabati/Biofuel), pengalokasian dana untuk Penelitian dan
Pengembangan Material Energi (fotovoltaik dan biofuel).
f. Kader
Konservasi
Program ini
merupakan upaya peningkatan kader konservasi baik di lingkungan UNNES maupun
masyarakat sekitar UNNES. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah:
penjaringan kader, pelatihan kader melalui pendidikan konservasi, sosialisasi,
dan memperluas kerjasama dengan pihak yang terkait dengan kegiatan konservasi
dan lingkungan hidup.
7 PILAR KONSERVASI
1. arsitektur
hijau dan transportasi internal
Pembangunan gedung
ramah lingkungan, pengembangan jalur sepeda dan jalan kaki, penggunaan
transportasi ramah lingkungan
2. Biodiversity
Keanekaragaman
hayati
3. energi bersih
Pemanfaatan energi
terbarukan dan penggunaan teknologi energi yang efisien ex, energi
surya,biofuel (limbah organik), tenaga angin
4. Seni budaya
5. Kaderisasi
konservasi
Penjaringan kader,
pelatihan kader melalui pendidikan konservasi, sosialisasi
6. Kebijakan nir
kertas
Mengurangi
penggunaan kertas (paperless)
Pengembangan
sistem aplikasi berbasis web
7. Pengolahan
limbah
Daur ulang kertas,
plastik, logam, , pemisahan sampah organik dan nonorganik.
KESEHATAN LINGKUNGAN
Kesehatan
lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum
pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup
perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih,
pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak
(kandang) dan sebagainya.
Faktor dalam
Membangun Rumah
Rumah adalah salah
satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.
Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah.
a. Faktor
lingkungan. Baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Maksudnya
membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah itu didirikan. Di
pegunungan ataukah di tepi pantai, di desa ataukah di kota, di daerah
b.Tingkat kemampuan
ekonomi masyarakat. Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan
keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang murah misal
bambu, kayu, atap rumbia dan sebagainya adalah merupakan bahan-bahan pokok
pembuatan rumah. Perlu dicatat bahwa mendirikan rumah adalah bukan sekedar
berdiri pada saat itu saja namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. Oleh
karena itu, kemampuan pemeliharaan oleh penghuninya perlu dipertimbangkan.
c. Teknologi yang
dimiliki masyarakat. Pada dewasa ini teknologi perumahan sudah begitu maju dan
sudah begitu modern. Akan tetapi teknologi modern itu sangat mahal bahkan
kadang-kadang tidak dimengerti oleh masyarakat. Rakyat pedesaan bagaimanapun
sederhananya sudah mempunyai teknologi perumahan sendiri yang dipunyai turun temurun.
Dalam rangka penerapan teknologi tepat guna maka teknologi yang sudah dipunyai
masyarakat tersebut dimodifikasi. Segi-segi yang merugikan kesehatan dikurangi
dan mempertahankan segi-segi yang sudah positif. Contoh : Rumah limasan yang
terbuat dari dinding dan atap daun rumbai yang dihuni oleh orang yang memang
kemampuannya sejauh itu, dapat dipertahankan, hanya kesadaran dan kebiasaan
membuat lubang angin (jendela) yang cukup perlu ditanamkan kepada mereka.
PARADIGMA DAN
ETIKA LINGKUNGAN HIDUP
Etika lingkungan
merupakan pedoman tentang cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang didasari
atas nilai-nilai positif untuk mempertahankan fungsi dan kelestarian
lingkungan. Nilai-nilai positif dapat berasal dari berbagai, seperti nilai
agama, budaya, dan moral yang menjadi petunjuk manusia dalam memandang dan
memperlakukan lingkungan.
Sumber-sumber
etika
Etika lingkungan
berfungsi dalam dua hal. Pertama, sebagai pengimbangan atas hak dan kewajiban
manusia terhadap lingkungan. Kedua, membatasi tingkah laku dan upaya untuk
mengendalikan berbaai kegiatan agar tetap berada dalam batas kelentingan
lingkungan
Paradigma Etika
Lingkungan
Prinsip-Prinsip
Etika Lingkungan
Pertama adalah sikap
hormat terhadap alam atau respect for nature. Alam mempunyai hak untuk dihormati,
tidak saja karena kehidupan manusia bergantung pada alam.
Kedua, prinsip tangungg
jawab atau moral responsibility for nature. Prinsip tanggung jawab
disini bukan saja secara individu tetapi juga secara berkelompok atau kolektif.
Prinsip tanggung jawab bersama ini setiap orang dituntut dan terpanggil untuk
bertanggung jawab memelihara alam semesta ini sebagai milik bersama dengan cara
memiliki yang tinggi, seakan merupakan milik pribadinya.
Ketiga, solidaritas
kosmis atau cosmic solidarity. Solidaritas kosmis mendorong manusia
untuk menyelamatkan lingkungan, untuk menyelamatkan semua kehidupan di alam.
Keempat, prinsip kasih
sayang dan kepedulian terhadap alam atau caring for nature. Prinsip
kasih sayang dan kepedulian merupakan prinsip moral satu arah, artinya tanpa
mengharapkan untuk balasan.
Kelima, prinsip tidak
merugikan atau no harm, merupakan prinsip tidak merugikan alam secara
tidak perlu. Bentuk minimal berupa tidak perlu melakukan tindakan ayngmerugikan
atau mengancam eksistensi mahkluk hidup lain di alam semesta.
Keenam, prinsip hidup
sederhana dan selaras dengan alam. Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas,
cara hidup, dan bukan kekayaan, sarana, standart material. Bukan rakus dan
tamak mengumpulkan harta dan memiliki sebanyak-banyaknya,
Ketujuh, prinsip
keadilan. Prinsip keadilan sangat berbeda dengan prinsip –prinsip sebelumnya.
Prinsip keadilan lebih ditekankan pada bagaimana manusia harus berperilaku satu
terhadap yang lain dalam keterkaitan dengan alam semesta dan bagaimana sistem
sosial harus diatur agar berdam
Kedelapan, prinsip
demokrasi. Prinsip demokrasi sangat terkait dengan hahikat alam. Alam semesta
sangat beraneka ragam. pak positip pada kelestarian lingkungan hidup.
Kesembilan, prinsip
integritas moral. Prinsip integritas moral terutama dimaksudkan untuk pejabat
publik. Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan perilaku
yang terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip moral yang mengamankan
kepentingan publik.