Narasumber
Nama : Ri’ayah S.Pd
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP 5 Kudus
Keberadaaan BK atau bimbingan konseling di sekolah
peranannya sangat penting karena dengan adanya BK siswa akan ada yang
mengarahkan serta berlatih disiplin untuk mematuhi setiap peraturan yang menjadi
ketetapan di sekolah tersebut, karena memang tugas seorang BK adalah membimbing dan mengarahkan kearah yang tepat dan benar.
Pada perkembangannya tugas seorang guru mata
pelajaran terlihat semakin kompleks. Peran guru mata pelajaran tetap sangat
diharapkan guna kepentingan efektifitas dan efisiensi pelayanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah. Dalam kedudukannya guru mapel memilii posisi yang
strategis dibandingkan dengan guru BK misalnya guru mapel lebih sering
berinteraksi dengan dengan siswa secara langsung sehingga dapat mengamati
perkembangan kepribadian siswa, kemajuan belajarnya dan bukan tidak mungkin
pula guru mapel akan langsung berhadapan dengan permasalahan siswa baik
permasalahan pembelajaran maupun di luar pembelajaran sekolah. Dalam hal
permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan saja, bahwa disinilah peran guru mapel
maupun guru BK dalam mengatasi permasalahan siswa tersebut
5 peran guru mata pelajaran dalam pelayanan BK di sekolah adalah
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati semua warga di sekolah tersebut baik guru, siswa maupun karyawan untuk kemudian
2. Dapat mengetahui apa dan bagaimana perilaku dan kemudian memperlakukan warga di sekolah tersebut
3. Dari pengalaman dan pengamatan serta penilaian terhadap warga
di sekolahnya diakhirnya bisa menyimpulkan bahwa tindakan yang mana bias dan harus
ditiru dan kembangkan sekaligus tindakan mana yang harus ditinggalkan atau dijauhi
supaya siswa dapat menentukan sikapnya dengan baik dan benar
4. Guru memberikan hak – hak siswa untuk mendapatkan pengajaran, pendidikan, dan kedisiplinan untuk mengerjakan tugas - tugas dari setiap guru mapel
5. Siswa diberi kesempatan untuk menerapkan dan mengimpementasikan
setiap ilmu dan pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah yaitu pada saat terjun
dan berhadapan langsung dengan sosial dan masyarakat.
Hubungan guru BK dengan guru mata pelajaran yaitu saling
memberi informasi atau masukan dan membantu guru BK dalam memecahkan masalah siswa
dan mengidentifikasi aspek – aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru
mata pelajaran. Aspek aspek itu antara lain :
1. Menciptakan sekolah yang iklim sosio-emosional kelas yang
kondusif bagi belajar siswa
2. Memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam
3. Manandai siswa yang diduga bermasalah
4. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan
adanya program remidial teaching
5. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan
dan konseling kepada guru pembimbing
6. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan
bidang kerja yang diminati siswa
7. Memberikan informasi tentang cara – cara mempelajari mata
pelajaran yang diberikannya secara efektif
Peran guru mapel
sebagai BK adalah membantu guru BK untuk ikutan di dalam menasihati, mendisiplinkan
siswa yang melanggar aturan yang ada hubungannya dengan mapel terkait. Bahwa
guru mata pelajaran erat kaitannya dengan guru BK sebab mereka harus saling tukar
informasi, karena guru mata pelajaran lebih mengerti sikap siswa di dalam
kelas, sehingga guru BK dan guru mata pelajaran perlu menjalin hubungan yang
baik.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMP 5 Kudus ini
baik sekali, ditandai dengan semua guru mata pelajaran, guru BK, serta seluruh warga
sekolah saling membantu dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh siswa.
Seluruh pihak saling bekerjasama guna menciptakan iklim yang baik dalam suasana
kelas maupun sekolah sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar
dan baik. Apalagi jenjang SMP, dimana masa remaja mulai berkembang, di masa
dimana mereka mulai mengetahui dan mengerti banyak hal , dimasa dimana mereka
mulai mencari jati dirinya, pengaruh lingkungan dalam perkembangan
kepribadiannya sehingga peran guru mapel dan guru BK sangat diperlukan agar
mereka tetap berjalan dan tumbuh dalam koridor yang baik.
Misalnya ketika seorang guru mapel mengajar kemudian
ada anak yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan di sekolah ,maka guru
mapel akan memberikan informasi kepada BK, agar ada penindaklanjutan atas pelanggaran
tersebut.
Kemudian bk menindaklanjuti informasi yang telah
di saya berikan tersebut, jika diperlukan untuk penyelesaian masalah yang terjadi
dalam kelas guru mapel tersebut, maka guru yang selaku guru mapel tersebut harus
ikut bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah tersebut bukan terus cuci tangan
karena merasa masalah sudah ditangani oleh pihak BK.
Itu akan dilakukan oleh setiap guru mapel kepada anak
untuk kebaikan siswa, supaya menjadi siswa yang terdidik, terpelajar, dan teratur
dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban sebagai makhluk sosial untuk supaya
bisa diterapkan dalam kehidupan di masyarakat.
Di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang
bermasalah, dengan menunjukkan berbagai perilaku yang merentang dari kategori
ringan sampai dengan yang berat. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan
adalah adanya pendekatan melalui Bimbingan dan Konseling. Pendekatan ini lebih
mengutamakan pada upaya penyembuhan dengan berbagai layanan dan teknik yang
ada. Penanganan siswa bermasalah melaluo bimbingan dan konseling sama sekali
tidak menggunakan bentuk sanksi apapun, tetapi lebih mengandalkan pada
terjadinya kualitas hubungan interpersonal yang saling percaya diantara guru
dan siswa yang bermasalah, sehingga setahap demi setahap siswa tersebut dapat
memahami dan menerima diri dan lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri guna
tercapainya penyesuaian diri yang lebih baik.
Program bimbingan akan
dapat berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang di dalam
hal ini khususnya guru mata pelajaran maupun guru kelas, karena tugas guru
bukan hanya mengajar melainkan membimbing, mengarahkan, melatih, dan menilai serta
mengevaluasi peserta didik.
Secara sederhana, guru BK dan guru mapel adalah
seperti magnet, bahwa mereka harus memiliki ikatan yang kuat, saling terikat,
sebab keberhasilan suatu kondisi yang baik dalam pembelajaran adalah dengan
adanya hubungan yang saling komunikatif antara mereka sehingga mereka mampu
mengondisikan secara baik peserta didik, dan ketika peserta didik dapat
terkondisi secara baik, secara otomatis proses pembelajaran akan berjalan
dengan baik dan lancar.
Oleh sebab itu sekolah harus menyediakan layanan
bimbingan dan konseling, karena sekolah merupakan lingkungan yang terpenting
setelah keluarga, karena di sekolah semua anak berbeda tingkah laku dan
sifatnya. Layanan ini dinilai penting demi terwujudnya suasana kondusif dalam
pembelajaran di sekolah.
Nama Kelompok
Irsyad Maulana Yahya 1102404145
Deasy Amalina Aziziyah 1102414052
Rita Dwi Kusuma 1102414071
Haifah Tri Rahayu 1102414072
Tidak ada komentar:
Posting Komentar